Style Your Command Prompt to Increase Productivity

We are all working on different projects, difference type of language, difference branch of your source, or the status of your commit on the current project. Style your command line prompt would…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Piring

Aku takut dengan piring. Otakku tak pernah membiarkanku untuk melepaskan ingatan tentang piring. Tentang piring yang pecah, kemudian sisi tajamnya mengenai tanganku. Berdarah.

Aku takut dengan piring. Aku sudah memberitahumu berulang-ulang. Aku takut. Aku takut. Aku takut. Aku takut dengan piring. Pada waktu yang lalu, pecahan piring melukaiku. Aku berdarah. Telapak Tanganku merah. Apa perlu sekalian luka ini aku perlebar dengan irisan melintang melewati nadiku? Tapi, aku mengurungkan kelebatan aneh pikiran itu, meski kelebatan piring tak pernah bisa lolos dari otakku.

Kau tahu, aku takut dengan piring. Kau bilang tak perlu takut. Kau bilang kau pembuat piring, dan kau tidak akan membuatku terluka karena pecahannya. Aku percaya.

Aku main ke rumahmu yang penuh piring. Suatu saat kau tak sengaja melukai ujung jariku dengan pecahan piring yang bertebaran di rumahmu. “Aku baik-baik saja, ini hanya ujung jariku” kataku. Kau pun berlalu. Aku percaya padamu bahwa kau akan melindungiku.

Esoknya, pecahan piring mengenai ujung jariku yang lainnya. Aku bilang tak mengapa. Aku bilang, ini hanya ujung jari. Aku bilang aku masih mengingat bahasamu tentang tak akan membuatku terluka. Tak mengapa.

Esok, Esok, Esok, Esok, Esoknya. Luka pecahan piring mengenaiku terus menerus dan aku terus berkata, Tak apa, tak apa, tak apa, tak apa. Aku percaya padamu.

Suatu hari, kau tidak lagi melukai ujung jariku. Kau melemparkan piring ke arahku hingga pecahannya menyayat tubuhku. Aku berdarah. Kau ikut berdarah atas pecahan kaca yang juga ternyata melukaimu. Kau lempar piringmu yang memiliki sisi paling tajam ke arahku. Aku berdarah. di atas, di bawah. di kanan, di kiri. Aku berlari ke arahmu dan berkata, “Aku tak mengapa, apakah kau terluka? ” aku sudah menyiapkan perban untuk luka-lukamu. Tapi kau berlari menjauh sambil terus melemparkan piring-piring tajammu ke arahku. Kau kemudian membuka mulutmu, memuntahkan kata-kata yang membuat luka-lukaku terasa perih. “Aku muak denganmu!”

“Aku tak mau lagi melindungimu”

dan aku berhenti. Terjatuh dengan gaung kata-katamu yang menerobos telingaku. Mengisi seluruh tubuhku dengan kata-katamu. Tubuhku berdarah. Seluruh isi tubuhku berdarah.

Aku percaya pada kata-katamu dulu. Dan aku percaya pada kata-katamu kini.

Aku berhenti berlari. Agar kau berhenti melemparkan piring-piring pecah itu ke arahku dan berhenti mengenai dirimu sendiri dengan pecahan piring-piringmu sendiri.

Aku berhenti.

Kau tahu. Sudah kubilang. Aku takut piring. Dan kau melemparku dengan piring hingga aku benar-benar terhempas. Kini aku jauh lebih lumpuh dari pertama kali aku terkena pecahan-pecahan piring di telapak tanganku.

Add a comment

Related posts:

Personalization Using Zoho CRM Targeting

Many online marketers using the increasingly popular Zoho CRM tool, a more affordable CRM with marketing automation tools, are looking to make maximum use of the customer data it contains, as they…

Local vs. global financial markets

Just like organisms made up of cells and signals, our economy is made up of different parts that all send and receive information. For organisms, signals come from things like nutrients or light. For…

What is the worst advice you have ever received?

I have had so many people offer up both solicited and unsolicited opinions about different aspects of my life over the decades. It can feel like everyone is the expert on your life at times. Ideally…